Saat Pertama Kali Membawa Kucing ke Rumah | Live Love Hope

Saat Pertama Kali Membawa Kucing ke Rumah

| on
Tuesday, January 5, 2016


Beberapa minggu yang lalu, saya dan hubby memutuskan untuk adopsi seekor kucing bernama Tutu, umur hampir 2 tahun.

Kenapa adopsi kucing? Soalnya pelihara anjing kan ga boleh, pelihara ikan atau burung kurang seru karena ga bisa dipegang (baca: dielus). Saya suka hewan yang bisa disayang-sayang, hehehe.

Saya adopsi Tutu dari teman kantor saya, karena teman saya ini sedang ada masalah yang menyebabkan dia tidak lagi memungkinkan untuk terus pelihara si Tutu.

Dengan hati riang gembira berbunga-bunga #halah, saya bawa Tutu pulang ke rumah. Langsung dikeluarin dari kandang carrier & membiarkan dia jalan-jalan keliling rumah, yang ternyata adalah keputusan yang salah sodara-sodara!

Eh, emang kenapa?

Jadi begini, awalnya Tutu baik-baik aja dibiarin berkeliaran ke seluruh penjuru rumah. Endus sana, endus sini, keliatan excited banget.

Nah, karena saya pikir sudah cukup dia keliling-keling kesana kemari, jadi saya berniat untuk mengandangkan Tutu kembali. Sebelumnya saya sudah beli kandang kecil yang akan dipakai untuk keadaan darurat saja.

Saya dekati Tutu pelan-pelan. Dalam keadaan saya sedang berdiri, saya merunduk (itu loh posisi seperti orang ruku, ngerti kan? Ngerti dong please XD), saya elus kepala si Tutu, tapiii.. jeng jeng jeng.. Tutu jadi galak, huaaa. Tutu mendesis & nunjukin taringnya ke saya, persis kaya singa tapi versi mini.

Tiap saya berusaha pegang badan Tutu untuk saya angkat, dia langsung putar badannya & langsung bereaksi seperti mau mencakar atau menggigit tangan saya. Takut banget deh pokoknya.

Akhirnya dengan bantuan Hubby, kami kerja sama untuk menangkap si Tutu dengan selimut supaya ga kena cakaran/gigitannya. Huhuhu.. buat para pecinta kucing, maafkan saya please, saya tau ini ga baik, tapi waktu itu ga tau lagi harus gimana.

Setelah beberapa menit kejar-kejaran sama Tutu, akhirnya saya & Hubby berhasil mengandangkan Tutu. Rasanya cape banget & stres. Sayanya stres, Hubby stres, apalagi si Tutu pasti stres juga.

Besoknya saya langsung browsing mbah google untuk cari artikel tentang gimana sih cara yang tepat membawa kucing baru ke rumah?

Nah agar para calon adopter di luar sana tidak mengalami hal buruk yang sama seperti yang saya alami, saya akan share beberapa tips "saat pertama kali membawa kucing ke rumah" berdasarkan pengalaman saya sebelumnya & artikel-artikel yang saya baca. Tips ini hanya berlaku untuk yang belum ada kucing peliharaan sama sekali di rumah ya, soalnya kalau sudah ada, tentunya tipsnya akan berbeda.

Don't:

1.  Jangan paksa kucing untuk keluar dari kandang/carrier/pet cargo-nya. Saat tiba di rumah, biarkan kandang yang dipakai untuk membawa si kucing tergeletak di lantai dalam keadaan terbuka.

2. Jangan biarkan kucing berkeliaran di rumah. Ini kesalahan pertama saya, saya biarkan Tutu berkeliaran di rumah tepat pada saat pertama saya bawa Tutu pulang. Seharusnya jangan biarkan kucing ke ruang utama & membiarkannya mengeksplorasi. Dia akan merasa stres dengan perubahan lingkungan yang tiba-tiba.

3. Jangan pegang kucing dalam posisi sedang berdiri. Posisikan diri lebih rendah kalau perlu berbaring di lantai untuk mengurangi tinggi badan sehingga kita tidak terlihat menakutkan bagi si kucing.

4. Jangan membelai kucing kalau dia terlihat tidak suka. Biarkan dia membaui kita atau berjalan di sekitar kita. Kucing sedang mempelajari kita. Lakukan ini sebelum memeluk atau mengangkatnya.

5.  Hindari untuk kontak mata langsung dengan kucing. Karena menatap adalah tanda agresi. Lihat kucing dari sudut mata & berkediplah secara teratur. Ternyata ketika kucing mengedip pelan ke kita adalah sama seperti ciuman sayang dalam kehidupan manusia.

Do:

1. Siapkan ruang untuk kucing. Ciptakan ruangan/kandang yang aman & nyaman untuk si pus. Saat pertama kali datang ke rumah kita, kucing akan terbebani dengan segala suara, bau-bauan & pemandangan dari lingkungan baru. Jadi lebih baik kucing dimasukkan ke dalam ruangan tertentu yang aman agar dia bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sebelum boleh berkeliaran ke seluruh rumah.

2.  Sediakan makanan & minum untuk si kucing. Lebih baik beri kucing dengan makanan yang biasa dia makan, jangan tiba-tiba mengganti makanannya. Kalaupun ingin mengganti makanannya, ganti dengan cara mencampur makanan baru dengan makanan lama dengan porsi makanan lama lebih banyak sambil pelan-pelan porsi makanan lama dikurangi sedikit demi sedikit.

3. Kotak pasir. Usahakan pakai kotak pasir kucing yang lama atau minimal pakai pasir yang sama dengan sebelumnya. Sama seperti mengganti makanan, mengganti pasir dengan pasir yang berbeda tekstur dengan sebelumnya pun bagusnya pelan-pelan dengan mencampur pasir lama dengan pasir baru. Oia posisikan kotak pasir sejauh mungkin dengan tempat makan & minumnya agar kucing bisa membedakan antara daerah makan & toilet.

4.  Selimut lama/kandang lama/mainan lama milik si kucing. Kalau memungkinkan, taruh barang-barang lama milik si pus di ruangan. Kucing akan berasa ada di "rumah" dengan bau-bau yang sudah familiar.

5.  Beri banyak cinta. Iya, kucing pun butuh cinta & kasih sayang dari kita, pemiliknya. Habiskan banyak waktu dengannya jadi dia tidak merasa kesepian. Bermain dengannya atau mengelusnya akan membuat kucing mudah menyayangi kita.

Nah kira-kira segitu dulu tips-tips dari saya. Semoga bisa membantu para adopter di luar sana untuk lebih mudah menangani kucing baru. Yang penting lakukan semuanya dengan perlahan-lahan & penuh rasa kasih sayang, jadi saat kucing menunjukkan sedikit agresi, kita tidak langsung panik & stres.

Happy addopt!!
Miauuww!! ^__^


Be First to Post Comment !
Post a Comment