IUI/Inseminasi II | Live Love Hope

IUI/Inseminasi II

| on
Monday, November 30, 2015

Sudah baca disini kan kalau inseminasi pertama saya masih gagal belum beruntung.

Baca juga cerita saya tentang hunting obgyn.

Apa yang saya lakukan waktu itu? Saya nangis bombay seharian huhuhu.. tapi ga berlangsung lama, hehehe..

Hubby bilang langsung minta janjian ketemu dr. Irham, supaya tau langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Jadilah besoknya tanggal 7 November 2015, pas H+2, saya & hubby kembali konsul dengan dr. Irham.

Begitu masuk ke ruangan dokter, seperti biasa, diobok-obok diperiksa untuk tau benar/tidak telur & rahimnya luruh. Ternyata benar, ya sudah, ga berharap banyak juga sih #sigh.

Hubby: Kira-kira kenapa ya gagal dok?
Dr. Irham: Yah..namanya juga dadakan, insem alami, mungkin yang kemarin telur atau bisa juga spermanya kualitasnya kurang. Apalagi telurnya cuma ada 1. Jadi gimana? mau coba insem lagi atau gimana?

Pandang-pandangan sama hubby.

Hubby: Coba lagi dok.
Dr. Irham: Ok, kali ini kita pake bantuan obat-obatan ya. Jadi telur yang didapat bisa lebih dari 1
Saya: Obatnya obat minum dok?
Dr. Irham: Kita kombinasiin ya Vit, obat minum & suntik, karena kalau obat minum aja hasilnya kurang maksimal.
Hubby: Memang kalau pakai obat, bisa dapet berapa telur dok?
Dr. Irham: Pastinya sih lebih dari 1, bisa 2, 3 atau 4, atau bahkan lebih dari itu juga bisa, tergantung respon tubuh masing-masing orang.
Hubby: Enaknya insemnya 1x/2x dok? (FYI, di BIC insem bisa dilakukan 2x berturut-turut dalam 1 siklus untuk memperbesar chance).
Dr. Irham: Aku sih saranin 2x supaya kesempatannya lebih besar, tapi terserah, mau 1x atau 2x. Atau kita lihat nanti aja ya, setelah tau perkembangan telurnya. Kita pantau telur sebelah kanan karna tadi cukup besar.
Saya & Hubby: Ok dok.
Dr. Irham: Ini saya resepkan obat minum (dipthen) dulu untuk 5 hari diminum mulai besok ya Vit. Kita ketemu lagi H+8 ituuu.. tanggal 13 ya, nanti janjian sama suster di depan.

Manggut-manggut.

Dr. Irham: Sampai ketemu minggu depan (jabat tangan sambil senyum lebar)

Tanggal 13 November 2015

Hari Jumat malam. Hari ini nunggunya ga terlalu lama. Seperti biasa saya & hubby pergi ke BIC dari kantor masing-masing. Begitu masuk ke ruangan dokter, langsung di cek USG Trans-V.

Dr. Irham:  Hmm.. bener.. ini yang kanan cukup besar, ada 2 ya Vit, yang kiri ada 2 juga tapi masih kecil-kecil.
 
Balik duduk di kursi konsul setelah di-USG.

Saya: Jadi disuntik dok? (Secara gw ngeri banget sama jarum suntik).
Dr. Irham: Hahaha.. Jadi Vit, ini aku resepin 3x suntikan ya, mulai malam ini untuk 3 hari berturut-turut di jam yang sama ya.
Hubby: Jadi besok ke sini lagi jam setengah 8 malem buat disuntik dok?
Dr. Irham: Iya, tapi langsung ke suster aja, ga perlu ke sini (ke ruangan dokter maksudnya). Tapi kalau mau bisa aja suntik sendiri di rumah supaya ga bolak balik ke sini. Kalau berani suntik sendiri ga masalah. Tinggal beli obat suntiknya untuk 3x suntik.
Hubby: Ah, ga deh dok, daripada salah coblos.
Saya: (ya kalii.. gw juga ngeri kalau suntik-suntik sendiri bukan sama ahlinya).

Kelar konsul, kami langsung menuju ke kasir, sebelumnya oleh kasir diminta ke apotek untuk cek ketersediaan obat & biaya obat.

Setelah melakukan pembayaran, kami menuju ke tempat suster untuk minta disuntik. Oia ternyata ga ada tambahan biaya jasa suntik kalau suntik di BIC, hihihi. Tapi, karena Sabtu BIC hanya buka sampai jam 6 malam & Minggu sampai siang aja, sedangkan saya harus disuntik tiap jam 19.30, jadi saya diminta untuk suntik di RS Bunda hari Sabtu & Minggu (free charge lagi kok).

Nunggu sebentar, akhirnya nama saya dipanggil. Diminta masuk ke bilik khusus dan dimulailah ritual suntik-menyuntik ini. Saya pikir rasanya sama aja kayak pas disuntik ovidrel (pemecah telur), ternyata rasanya jauuuhh lebih sakit dari suntik ovidrel #matik #lebay #anaknyagabisanahansakit. Sumpah sakit banget, huhuhu.. Ga kebayang kalau masih harus sakit-sakit 2 hari ke depan. Semuanya demi..demi..hehehe...

Sabtu & Minggu, saya pergi ke RS Bunda untuk suntik 2x lagi. Ternyata ada beberapa pasien lain BIC yang suntik juga di Bunda.

Tanggal 16 November 2015

Saya kembali konsul ke dokter untuk dilihat kembali perkembangan telurnya. Ada 2 di kanan yang sudah besar >18mm & 2 di kiri yang masih sekitar 15-16mm.

Ternyata rahim saya masih belum maksimal. Kata dokter masih tipis sekitar 6mm, yang dibutuhkan harusnya >7mm. Sepertinya saya tidak cocok dengan diphten kalau kata dokternya. Jadi saya belum bisa suntik pemecah telur hari ini. Besok saya diminta datang kembali sambil berharap semoga besok rahim saya sudah maksimal.

Tanggal 17 November 2015

Sebelumnya di kantor sudah ijin kalau kemungkinan atau lusa saya harus ijin, karena akan dilakukan tindakan insem.

Malamnya, pulang kerja, konsul lagi ke dokter, dicek ternyata alhamdulillah rahim saya sudah mencukupi untuk dilakukan tindakan insem, sudah hampir 8mm.

Diresepkan ovidrel (pemecah telur) buat disuntik malam itu juga. Sesuai saran dari dr. Irham, saya & hubby memutuskan untuk melakukan insem 2x berturut-turut, besok & lusa.

Tanggal 18 November 2015

Rencana insem dilakukan nanti siang sekitar jam 12. Dan berdasarkan pengalaman insem sebelumnya disini yang molor sampai sejam lebih jadi saya santai-santai saja.

Pagi ngantor dulu karena harus beresin beberapa pekerjaan dengan niatan ijin setengah hari jadi ga perlu potong cuti xp. Niatnya baru pergi ke BIC mepet-mepet aja jam 11.30, jadi kalaupun molor, nunggunya ga terlalu lama. Oia, sempet bawa beberapa baju juga, kali-kali ga pulang ke rumah & nginep di suatu tempat.

Tapi, eh tapi.. Jam 10 saya di-sms suster BIC kalau tindakan insem akan dilakukan jam 10.30, lebih cepat dari perkiraan & saya diminta untuk segera ke sana.

Buru-buru deh saya minta ijin ke atasan & order gojek plus telpon hubby supaya buru-buru ke BIC. Untung ga lama gojek-nya datang. Siyal-nya aga macet hari itu, jadi saya sampai BIC lewat 15 menit dari waktu yang diminta. Sudah di-sms lagi sama suster, nanyain saya dimana (sabar ya sus, kalau bisa ngilang kayak jinny saya sudah ngilang..tring..nyampai dah, hahaha).

Saya sampai lebih dulu dari hubby. Padahal dari segi jarak, kantor saya lebih jauh dari kantor huby yang di medan merdeka, saya di halim coba. Halim-Menteng lebih jauh kan ya daripada Monas-Menteng. #kezzeell

Begitu sampai di BIC, langsung ke lantai 3, lapor ke suster & diminta untuk berbaring di ruangan khusus insem karena dokternya sebentar lagi datang. Saya ijin dulu untuk minum sebentar karena sebelumnya ga sempet minum. Ga lama saya berbaring, untungnya hubby datang sebelum dokternya datang.

15 menit kemudian dr. Irham datang. Disusul petugas lab yang membawa hasil wash sperma suami. Mencocokkan beberapa data untuk memastikan bahwa yang disuntikkan adalah benar-benar sperma milik suami (ga lucu kan kalau ketuker sama orang lain).

Prosesnya sama seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya.

Kira-kira sih ilustrasinya seperti ini:


atau ini:


Selesai insem, hubby bilang sebaiknya hari itu menginap di hotel depan klinik aja (Hotel Marcopolo). Takutnya kalau saya harus melakukan perjalanan jauh pulang ke rumah (Menteng-Tambun), perut bakal keguncang-guncang. Apalagi suami belum bisa langsung pulang karena masih ada kerjaan di kantor. Kalau saya harus terus duduk sampai suami bisa antar saya pulang, kelamaan. It's so risky.

Ok lah, saya sih seneng-seneng aja karena bisa langsung tiduran. Soalnya habis insem perut aga-aga kram.


Tanggal 19 November 2015

Insem hari ke-2, saya jalan dari hotel ke BIC. Jam 11 sudah duduk manis di lantai 3. Hari ini ga ditemenin sama hubby, karena ada kerjaan yang ga bisa ditinggal.

Sejam berlalu, belum ada kabar kira-kira kapan tindakan akan dilakukan.

Tanya ke suster, "Sus dokternya belum datang ya?"

Kata suster, "Iya bu dokternya belum confirm kapan akan tindakan. Karena masih ada tindakan OPU di bawah. Telurnya banyak kali bu, jadi lama." (becanda susternya)

OPU = Ovum Pick Up => Ini salah satu tahapan Bayi Tabung. Jadi telur yang matang (yang besarnya >18mm) di ambil dengan alat seperti vacum. Disedot gitu istilahnya. Pasien biasanya akan dibius total saat OPU.

Tau gitu saya bobo-bobo cantik di hotel aja sampai di-sms susternya. Kerajinan sih >__<.

Sejam kemudian dokternya datang.

Sempat ditanya juga, "Loh kok sendirian Vit? Ga ditemenin?"
Saya jawab, "Engga dok, lagi banyak kerjaan"

Kemudian petugas lab datang, membawa hasil wash sperma suami, mencocokkan data & menyebutkan berapa jumlah yang akan disemprot.

Dan tindakan pun dilakukan. Dr. Irham mengucap "Bismillah ya Vit, Bismillahirrohamannirrohim"
Ini yang saya suka dari dr. Irham, beliau selalu mengucap "Bismillah" sebelum melakukan tindakan.

Dengan penuh harap semoga proses inseminasi ke-2 ini bisa berhasil.

Setelah tindakan seperti biasa, diminta untuk tiduran selama setengah jam kurang lebih.

Selesai inseminasi suster mengingatkan saya untuk testpack H+16 sekitar tanggal 5 Desember. Tidak lupa suster juga menuliskan hal ini di buku periksa saya, jadi saya ga mungkin lupa, hehehe.

Semoga ya Allah, semoga engkau mengabulkan doa-doa kami. Amin

Info Biaya:

H+2: USG + dr. fee + admin fee + diphten 5 tablet (Rp 166.000) = Rp 701.000
H+8: USG + dr. fee + admin fee + bravelle 3 ampul (Rp 1.663.500) +perlengkapan suntik = Rp 2.223.400
H+11: USG + dr. fee + admin fee  = Rp 535.000
H+12: USG + dr. fee + admin fee  = Rp 1.300.600
H+13: Tindakan insem sudah termasuk washing sperm + ustogestan 30 tablet = Rp 2.546.500
H+14: Tindakan insem ke-2 sudah termasuk wahing sperm = Rp 2.200.000

Total Biaya = Rp 9.506.500 

Nb: Saya menambahkan info biaya ini bukan apa-apa, hanya ingin membantu orang lain yang ingin juga melakukan inseminasi agar bisa memperkirakan biaya dengan tepat. Jadi tidak mengganggu pengeluaran rutin. Belajar dari pengalaman saya yang buta sama sekali tentang biaya-biaya ini & hanya dapat memperkirakan secara kasar. 
 
3 comments on "IUI/Inseminasi II"
  1. mba vita gmn hasil insem yang ke-2, kok belum diupdate ya? penasaran nih dgn cerita kelanjutannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai mba reni..salam kenal
      Aduh maaf belum diupdate ya disini hehehe..
      Sayang sekali lagi-lagi belum berhasil mba, masih belum rejeki saya
      Sekarang lagi santai-santai dulu biar ga terlalu stres
      Makasih sudah mampir mba :D

      Delete
  2. Informasinya bagus banget. Makasih ya mbak.

    ReplyDelete