Apa itu TTC? | Live Love Hope

Apa itu TTC?

| on
Friday, October 9, 2015


Di dalam kultur sosial masyarakat indonesia, ini adalah tahapan pertanyaan yang harus dilalui di sepanjang hidup kita:

1. Waktu masih jadi mahasiswa -> "Skripsi kapan kelar? Kapan lulus kuliah? Kapan wisuda?"  *Mak sabar mak..ane juga pengen cepet lulus..*

2. Udah lulus kuliah -> "Kapan kerja? Kerja dimana? Mau jadi apa kamu nduk?" *Buru-buru sebar CV*

3. Kerja baru setaun -> "Kapan nikah? Jangan kelamaan, keburu jadi perawan tua, ga usah terlalu pilih-pilih" *Etdah siapa juga yang mau jadi perawan tua, boro-boro milih, kandidat aja kaga ada* #berdiridipojokan

4. Udah nikah -> "Udah isi belom? Ga perlu ditunda-tunda anak mah" *Sumpah gw ga nunda*

5. Udah punya anak -> "Kapan nih anak keduanya, ketiga, dst, dst?"

Pertanyaan semacam ini ga ada habisnya. Seakan-akan ini menjadi tolok ukur mutlak kesuksesan hidup seseorang.

Saat ini saya berada dalam tahap ke-4. Pertanyaan "Udah isi belom?" ini terus-terusan datang dimanapun saya berada. Saat pulang kampung ke Surabaya, saat reuni dengan teman sekolah, di kantor, di lingkungan rumah, ketemu orang baru, bahkan saat ngobrol random dengan orang yang ga dikenal.

Bagi kami yang benar-benar lagi TTC, pertanyaan seperti ini sangat sensitif. Siapa sih yang ga kepengen punya anak? Ngerasain hamil, melahirkan, gendong baby sendiri, gedein anak sampai dewasa. Setiap orang yang menikah pasti punya harapan yang sama. Nikah, trus ga lama kemudian hamil, melahirkan. Kita happy, ortu happy, mertua happy, semua happy. Ideal.

Namun nyatanya, saya kurang beruntung karena tidak bisa masuk dalam golongan pernikahan ideal seperti di atas. Bukan berarti saya orang yang tidak beruntung sama sekali, bukan. Saya sangat bersyukur dengan hidup saya saat ini. Saya hanya kurang beruntung dalam hal mendapatkan momongan.

Nah, mari kita bahas apa itu TTC sebenarnya?!
Makanan jenis apakah itu? *gw anaknya emang tukang makan* #toyormyself XD

TTC adalah singkatan dari "Trying to Conceive" alias berusaha buat bisa hamil alias promil (program hamil).

Ngapain sih usaha-usaha segala? Kalau hamil ya hamil aja.

Ya karena ternyata, untuk bisa hamil bagi sebagian orang itu ga mudah. Butuh perjuangan lebih, butuh usaha khusus & butuh trik-trik tertentu.

Kapan saat yang tepat untuk TTC?

Saat sepasang suami istri rutin berhubungan secara alami, selama kurang lebih 1 tahun untuk pasangan dengan umur di bawah 35 tahun atau 6 bulan untuk pasangan di atas 35 tahun, namun kehamilan belum datang juga. Nanti kalau ke dokter, biasanya dokter akan menanyakan "Sudah menikah berapa lama?".

Apa yang harus dilakukan selama TTC?

1. Berhubungan Secara Rutin dengan Suami 

Ya iya dong. Kalau berhubungan aja jarang-jarang gimana mau jadi XD. Rutin itu berhubungan minimal 2-3x dalam seminggu. Biasa dokter juga bakal nanya "berapa kali biasanya berhubungan dalam seminggu?".

2. Berhubungan di Masa Subur

Agar chance keberhasilan pembuahan makin tinggi, sebaiknya berhubungan di masa subur. Kapan itu masa subur? Sekitar 5 hari mendekati ovulasi sampai 2 hari setelah ovulasi (berdasarkan aplikasi kalender yang saya gunakan, kalau aplikasi yang lain beda, ya maap xp). Kapan ovulasi terjadi? Untuk wanita dengan siklus menstruasi teratur 28 hari, ovulasi terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama haid terakhir (HPHT). Tapi, tiap-tiap orang ternyata beda-beda loh. Ada juga yang masa suburnya jatuh di H+15/H+16, walaupun haidnya teratur 28/30 hari. Kalau mau tau lebih tepatnya sih bisa pakai alat pendeteksi masa subur yang sudah banyak dijual di apotek saat ini.

3. Konsumsi Makanan & Minuman Penunjang Agar Bisa Hamil

Apa aja yang kata orang bagus buat dimakan/diminum, saya lakuin, hehe. Dari makan kurma muda, serbuk kurma, makan telur ayam kampung sehari 2 butir, madu royal jelly/bee pollen, madu penyubur, minum sari kurma, asam folat, suplemen minyak ikan dengan kandungan Omega-3 tinggi, jinten hitam, vit E, kaplet wulandari, minum sari kacang hijau, jus alpukat, jus sirsak, kelapa ijo, dll. Baru itu doang sih, tapi lumayan kan?

Terus gimana caranya minum itu semua? Ya engga sekaligus dalam 1 siklus menstruasi diminum semuanya. Cobain aja 1 siklus, kalau ga berhasil, ganti yang lain hehe. Misal, 1 siklus nyobain minum kaplet wulandari+vit E+asam folat. Gagal. Ganti! Siklus berikutnya cobain serbuk kurma+vit E+asam folat. Kalau untuk vitamin, suplemen & madu sih minum terus, kalau bosen, stop dulu.

4. Minta Bantuan Medis Alias ke Dokter

Ke dokter ini PENTING! Kenapa? Karena kalau ga ke dokter, kita ga akan pernah tau apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuh kita. Tujuan kita ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan & perawatan lebih lengkap. Program hamil ke dokter ini akan membantu kita memastikan bahwa tubuh kita sudah bisa memenuhi syarat-syarat untuk terjadinya kehamilan. Syarat-syaratnya apa aja? Nanti akan dibahas lebih lanjut di post berikutnya. ^^

Kapan saat yang tepat ke dokter? Biasanya dokter akan menyuruh kita datang di H+2 atau H+3 dari HPHT. Kalau datangnya sebelum itu, biasa bakal disuruh balik pas H+2/H+3, kalau datang setelah H+2/H+3 bisa juga sih tapi kurang maksimal.

Nah, sekarang udah tau kan apa itu TTC?
Untuk info lainnya tentang TTC akan di-update di bawah label TTC. Bertahap ya..

Thanks and please keep reading #ngarep =D

-VN-
Be First to Post Comment !
Post a Comment